Senin, 18 Juli 2016

Laporan Laba Rugi

Laporan Laba Rugi
 
Laporan Laba Rugi adalah mengukur kinerja keuangan perusahaan selama satu periode tertentu. Laporan ini mencerminkan aktivitas operasi perusahaan. Menurut Van Horne dan Wachowicz (2005:193) laporan laba rugi merupakan ringkasan dari pendapatan dan biaya perusahaan selama periode tertentu, diakhiri dengan laba atau kerugian bersih untuk periode tersebut.

Laporan laba rugi terutama menyajikan informasi kinerja. Informasi kinerja perusahaan diperlukan untuk menilai perubahan potensial sumber daya ekonomi yang mungkin dikendalikan di masa depan. Informasi kinerja bermanfaat untuk memprediksi kapasitas perusahaan dalam menghasilkan arus kas dari sumber daya yang ada. Di samping itu, informasi tersebut juga berguna dalam perumusan pertimbangan tentang efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan tambahan sumber daya.
Berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan (2004:1.14) dinyatakan bahwa laporan laba rugi yang lengkap minimal harus mencakup pos-pos sebagai berikut:
  1. pendapatan;
  2. laba rugi usaha;
  3. beban pinjaman;
  4. bagian dari laba atau rugi perusahaan afiliasi dan asosiasi yang diperlakukan menggunakan metode ekuitas;
  5. beban pajak;
  6. laba atau rugi dari aktivitas normal perusahaan;
  7. pos luar biasa;
  8. hak minoritas; dan
  9. laba atau rugi bersih untuk periode berjalan.

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (2004:1.15) menyarankan agar perusahaan menyajikan rincian beban di laporan laba rugi atau di catatan atas laporan keuangan dengan menggunakan klasifikasi yang didasarkan pada sifat atau fungsi beban di dalam perusahaan.
Pembagian laba pada laporan laba rugi terdiri atas lima bagian laba, yakni:
  1. Laba kotor
    Laba kotor merupakan suatu pengukuran pendapatan langsung perusahaan atas penjualan produknya selama satu periode akuntansi.
    Laba kotor = Pendapatan dari penjualan bersih–Harga pokok penjualan Laba kotor mengindikasikan secara langsung seberapa jauh perusahaan mampu menutupi biaya produknya.
  2. Laba operasi
    Laba operasi merupakan selisih antara penjualan dengan seluruh biaya dan beban operasi. Laba operasi dapat digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan perusahaan memperoleh pendapatan dari kegiatan bisnis utamanya.
  3. Laba sebelum pajak
    Laba sebelum pajak adalah jumlah laba sebelum pajak penghasilan yang ditentukan menurut Standar Akuntansi Keuangan. Laba ini tidak berpengaruh pada jumlah pajak penghasilan yang sebenarnya  bagi pemakai laporan keuangan dalam hal pengambilan keputusan.
  4. Laba bersih
    Laba bersih mengindikasikan profitabilitas perusahaan. Laba bersih adalah kelebihan penjualan bersih terhadap harga pokok penjualan dipotong beban operasi dan pajak penghasilan. Faktor-faktor yang mempengaruhi laba bersih perusahaan adalah pendapatan, beban pokok penjualan, beban operasi, dan tarif pajak penghasilan.
  5. Laba dari operasi berjalan
    Merupakan laba dari bisnis perusahaan yang sedang berjalan setelah bunga dan pajak. Laba ini juga disebut laba sebelum pos luar biasa dan operasi dalam penghentian.

Format Laporan Laba Rugi

Ada dua format laporan laba rugi yang umumnya dipergunakan dalam aktivitas pelaporan keuangan perusahaan, yakni:
a. Single-Step Income Statement
Dalam bentuk single step, semua pendapatan dan keuntungan yang termasuk unsur operasi ditempatkan pada bagian awal laporan laba rugi, diikuti dengan seluruh beban dan kerugian yang termasuk  kategori operasi. Selisih antara total pendapatan dan keuntungan dan total beban dan kerugian menghasilkan laba operasi. Berikut ini adalah contoh single-step income statement:
Laporan Laba Rugi
b. Multiple-Step Income Statement
Laporan ini memisahkan transaksi operasi dari transaksi non-operasi, juga menandingkan biaya dan beban dengan pendapatan yang berhubungan. Pengungkapan laba operasional akan memperlihatkan perbedaan antara aktivitas biasa dengan aktivitas yang tidak biasa atau insidentil.
Berikut ini adalah contoh multiple-step income statement:
Pengertian Laporan Laba Rugi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar