Laporan Laba Rugi
Laporan Laba Rugi adalah
mengukur kinerja keuangan perusahaan selama satu periode tertentu.
Laporan ini mencerminkan aktivitas operasi perusahaan. Menurut Van Horne
dan Wachowicz (2005:193) laporan laba rugi merupakan ringkasan dari
pendapatan dan biaya perusahaan selama periode tertentu, diakhiri dengan
laba atau kerugian bersih untuk periode tersebut.
Laporan laba rugi terutama menyajikan informasi kinerja. Informasi
kinerja perusahaan diperlukan untuk menilai perubahan potensial sumber
daya ekonomi yang mungkin dikendalikan di masa depan. Informasi kinerja
bermanfaat untuk memprediksi kapasitas perusahaan dalam menghasilkan
arus kas dari sumber daya yang ada. Di samping itu, informasi tersebut
juga berguna dalam perumusan pertimbangan tentang efektivitas perusahaan
dalam memanfaatkan tambahan sumber daya.
Berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan (2004:1.14) dinyatakan bahwa
laporan laba rugi yang lengkap minimal harus mencakup pos-pos sebagai
berikut:
- pendapatan;
- laba rugi usaha;
- beban pinjaman;
- bagian dari laba atau rugi perusahaan afiliasi dan asosiasi yang diperlakukan menggunakan metode ekuitas;
- beban pajak;
- laba atau rugi dari aktivitas normal perusahaan;
- pos luar biasa;
- hak minoritas; dan
- laba atau rugi bersih untuk periode berjalan.
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (2004:1.15) menyarankan agar
perusahaan menyajikan rincian beban di laporan laba rugi atau di catatan
atas laporan keuangan dengan menggunakan klasifikasi yang didasarkan
pada sifat atau fungsi beban di dalam perusahaan.
Pembagian laba pada laporan laba rugi terdiri atas lima bagian laba, yakni:
- Laba kotor
Laba kotor merupakan suatu pengukuran pendapatan langsung perusahaan atas penjualan produknya selama satu periode akuntansi.
Laba kotor = Pendapatan dari penjualan bersih–Harga pokok penjualan Laba kotor mengindikasikan secara langsung seberapa jauh perusahaan mampu menutupi biaya produknya. - Laba operasi
Laba operasi merupakan selisih antara penjualan dengan seluruh biaya dan beban operasi. Laba operasi dapat digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan perusahaan memperoleh pendapatan dari kegiatan bisnis utamanya. - Laba sebelum pajak
Laba sebelum pajak adalah jumlah laba sebelum pajak penghasilan yang ditentukan menurut Standar Akuntansi Keuangan. Laba ini tidak berpengaruh pada jumlah pajak penghasilan yang sebenarnya bagi pemakai laporan keuangan dalam hal pengambilan keputusan. - Laba bersih
Laba bersih mengindikasikan profitabilitas perusahaan. Laba bersih adalah kelebihan penjualan bersih terhadap harga pokok penjualan dipotong beban operasi dan pajak penghasilan. Faktor-faktor yang mempengaruhi laba bersih perusahaan adalah pendapatan, beban pokok penjualan, beban operasi, dan tarif pajak penghasilan. - Laba dari operasi berjalan
Merupakan laba dari bisnis perusahaan yang sedang berjalan setelah bunga dan pajak. Laba ini juga disebut laba sebelum pos luar biasa dan operasi dalam penghentian.
Format Laporan Laba Rugi
Ada dua format laporan laba rugi yang umumnya dipergunakan dalam aktivitas pelaporan keuangan perusahaan, yakni:
a. Single-Step Income Statement
Dalam bentuk single step, semua pendapatan dan keuntungan yang termasuk
unsur operasi ditempatkan pada bagian awal laporan laba rugi, diikuti
dengan seluruh beban dan kerugian yang termasuk kategori operasi.
Selisih antara total pendapatan dan keuntungan dan total beban dan
kerugian menghasilkan laba operasi. Berikut ini adalah contoh
single-step income statement:
b. Multiple-Step Income Statement
Laporan ini memisahkan transaksi operasi dari transaksi non-operasi,
juga menandingkan biaya dan beban dengan pendapatan yang berhubungan.
Pengungkapan laba operasional akan memperlihatkan perbedaan antara
aktivitas biasa dengan aktivitas yang tidak biasa atau insidentil.
Berikut ini adalah contoh multiple-step income statement:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar